PEMBAWA ACARA

profilekomunikasipaketkontak
paket tour 2 malam paket tour 3 malam paket tour 4 malam
Paket Tour Murah

Dalam setiap kegiatan adat di Bali juga dikenal yang namanya pembawa acara, khususnya dalam kegiatan-kegiatan upacara keagamaan di pura-pura, walaupun tidak detail dalam pelaksanaannya, karena dianggap setiap orang sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dari awal sampai akhir. Namun belakangan ternyata dalam kegiatan agamapun tidak semua peserta mempunyai gambaran yang sama terhadap langkah-langkah atau menit per menit dari sebuah ritual, sehingga sering terjadi kelambatan, menunggu terlalu lama, dan tidak jelas apa yang harus dilakukan. Hal ini banyak diatasi dengan cara lain, misalnya pura-pura yang lebih besar ada panitia yang bekerja untuk ritualnya dan masyarakat bisa datang untuk sembahyang setiap saat tidak perlu dibatasi oleh waktu. Namun tidak demikian halnya untuk ritual perkawinan atau acara adat lainnya yang mengundang banyak orang.

Kegiatan adat traditional Bali khususnya ketika ada pertemuan selalu dipandu oleh seseorang yang disebut dengan 'pengenter" yang fungsinya persis seperti pemandu acara modern. Pengenter dalam masyarakat Bali ini harus orang yang fasih berbahasa Bali halus, karena dalam pertemuan-pertemuan adat selalu digunakan bahasa formal, walaupun anggotanya adalah masyarakat yang sehari-hari sudah saling kenal atau tinggal di lingkungan yang sama.

Dalam perkembangannya, kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang pengarah acara ini tidak bisa tidak harus dilakukan agar efisien dan tepat guna sehingga semua orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa puas atau paling tidak meminimalkan rasa kecewa karena waktu, ketidaktahuan, dan sebagainya. Ada banyak jasa yang menyiapkan atau mempunyai relasi dengan para MC atau pembawa acara semacam ini misalnya Prisma, Pacific World, JP Pro, Kuta One, dan sebagainya.

daftar MC Pembawa Acara
daftar Penyewaan Alat Musik
daftar Penyelenggara Acara Pernikahan
daftar Even Organiser
daftar Jasa Properti
daftar Kursus Tari
daftar Kursus Massage
daftar Lesson Sekolah
daftar Lesson Bahasa Ingris
daftarCara susun paket tour

Usaha Jasa Lainnya

Salah satu bentuk usaha yang paling berkembang di Bali mungkin tidak ada yang lebih pesat dan hebat dibandingkan dengan jasa yang dikenal secara internasional sebagai service. Berbagai bentuk jasa dari yang paling kreatif sampai dengan yang berdampak kepada penjualan warisan leluhur seperti tanah. Bukan saja di daerah perkotaan yang memang wajar karena warganya kebanyakan sibuk dengan pekerjaannya sendiri, akan tetapi sudah merambah ke pedesaan yang boleh dikatakan di Bali tidak ada daerah yang terpencil lagi. Artinya hampir semua pemukiman sudah bisa dihubungkan dengan transportasi.

Di daerah-daerah urban jasa yang paling diminati banyak kalangan di tahun 1980an adalah jasa penjualan warisan leluhur seperti tukang kapling tanah untuk perumahan mulai dari yang tipe kecil sampai dengan ukuran yang lebih luas. Kegiatan ini sepertinya berkembang tanpa mendapat perhatian tta ruang terus bergulir tidak peduli jalur hijau atau jalur merah atau jalur tak berwarna. Petugas tata kota seperti kerbau dicook hidung.

Ada banyak juga pembicaraan mengenai jasa yang tak jelas yang ditawarkan secara sembunyi-sembunyi misalnya untuk menjadi pegawai tertentu atau jabatan tertentu, karena mereka ini tidak memasang papan nama atau tidak ada kartu nama pengusahanya, bahkan jasa tentang asmara. Kenapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya gampang karena jumlah penduduk bertambah dengan pesat, sedangkan kuwalitas rendah, lapangan kerja tidak berkembang.

Namun kita harus bersyukur juga karena banyak jasa yang dibangun dengan kreatifitas yang nyata dan wajar berdasarkan inteletualitas seperti yang terjadi di bidang seni tari, seni suara, seni gambar, seni patung, dan jasa wisata. Untuk Bali jasa-jasa ini sebenarnya sangat memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi di Bali. Namun belakangan terjadi masalah dalam pariwisata persoalan ketertiban pelaku, keamanan, dan salah persepsi yang agak fatal. Dari penyimpangan-penyimpangan ini ada yang menyebabkan bisnis wisata menjadi kompetitif, dan ada juga yang menyebabkan tidak kompetitif bahkan mengancam kelangsungannya. Salah satu yang menyebabkan kehilangan daya saing nantinya adalah adanya pemahaman oleh pemerintah daerah bahwa obyek wisata adalah tujuan pengembangan ekonomi berbasis wisata bukannya diartikan sebagai pemicu pembangunan ekonomi.